what time is it...

Minggu, 06 Desember 2009

loch ness,benarkah??

BILA ditanyakan tentang Loch Ness, mungkin banyak orang akan salah kaprah menyebutnya sebagai sebuah (atau seekor?) monster raksasa yang hidup di dalam air. Namun, Loch Ness sesungguhnya adalah sebuah danau besar yang berada di Dataran Tinggi Skotlandia yang berlokasi 37 km sebelah barat-daya kota Inverness, Skotlandia. Kata Loch sendiri dalam bahasa Skotlandia berarti danau, jadi Loch Ness bisa diartikan sebagai Danau Ness. Danau Ness menjadi sangat terkenal di seantero dunia karena disebut-sebut sebagai habitatnya monster Nessie.

Danau Ness jika diukur dari luas permukaan merupakan danau terbesar kedua di Skotlandia setelah Danau Lomond. Sementara jika diukur menurut kedalamannya, danau ini merupakan danau terdalam (titik terdalam: 230 meter) dan memiliki volume air yang terbanyak di kawasan Inggris Raya. Di tengah Danau Ness, ada sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Cherry. Di seputaran danau tersedia sejumlah perahu dan kapal kecil yang disewakan kepada turis untuk wisata keliling danau.

Monster Loch Ness atau yang biasa disebut sebagai Nessie adalah hewan misterius dan belum teridentifikasi, yang dianggap hidup di dasar Danau Ness. Bersama dengan Bigfoot dan Yeti, Nessie adalah salah satu misteri yang sangat terkenal dari ilmu kriptozoologi. Sejumlah ilmuwan selama puluhan tahun terakhir berupaya keras melakukan serangkaian penelitian terhadapnya, namun hingga kini belum mendapat hasil yang memuaskan. Begitu pula sejumlah laporan penampakan makhluk misterius ini sering dianggap hoax atau salah identifikasi.

Akan tetapi, masih banyak orang yang menganggap hewan ini benar-benar ada, dengan teori yang paling populer menganggapnya sebagai seekor plesiosaurus. Plesiosaurus adalah jenis dinosaurus berleher panjang yang hidup di air. Plesiosaurus termasuk jenis karnivora, karena hidup di air membuatnya harus memakan ikan.


Kisah tentang Nessie diawali oleh sebuah deskripsi dalam naskah kuno dari abad ke-7. Dalam sebuah catatan tentang rohaniawan Kristen berjudul "Life of St Columba" tulisan Adamnan, ada satu penjelasan mengenai sesosok monster di Danau Loch Ness. Disebutkan pada tahun 565, rohaniawan St Columba menolong orang-orang Suku Pict (penduduk Skotlandia Kuno) yang tiba-tiba diserang makhluk air raksasa saat berlayar di Danau Loch Ness. Dengan merapal doa dari daratan, St Columba berhasil mengusir monster tersebut. Sejak itu, tak ada penjelasan lagi soal Nessie, tetapi ia tetap dibicarakan hingga penghujung tahun 1800-an. Lalu di tahun 1930-an dan 1940-an, isu kemunculan Nessie kembali ramai diberitakan.

Beberapa ekspedisi ilmiah modern sejak tahun 1967 sampai 2000-an telah dilakukan oleh sejumlah institusi terkenal seperti British Broadcasting Corporation (BBC) di sekitar perairan Danau Loch Ness, namun tak satupun yang membuahkan hasil. Bahkan saking penasarannya tentang keberadaan monster Nessie, seorang penulis buku asal Inggris, William Hill, pada 4 Juni 2007, menawarkan hadiah 1 juta poundsterling bagi siapa saja yang bisa menyajikan bukti konklusif tentang keberadaan Nessie

Jumat, 04 Desember 2009

Ditemukannya spesies fauna baru

Beberapa ilmuwan dan pembuat film telah menemukan spesies baru tikus raksasa jauh di pedalaman hutan Papua Niugini, bersama dengan hewan lain yang selama ini tak pernah disaksikan.

Tikus berbulu tebal itu adalah pemakan sayuran. Tubuhnya sangat besar, dengan panjang 82 sentimeter dan berat 1,5 kilogram. Ukurannya membuat hewan tersebut termasuk spesies tikus yang paling besar dari yang pernah diketahui di seluruh dunia.

Hewan tersebut ditemukan tim ekspedisi yang membuat film untuk program BBC, Lost Land of the Volcano. Namun, tikus besar tersebut hanyalah satu dari puluhan hewan baru yang ditemukan di bawah gunung berapi Bosavi. Tim itu juga menemukan sejumlah laba-laba asing dan 20 spesies serangga.

"Yang menjadi pusat perhatian meliputi bunglon, satu katak bertaring, dan satu jenis ikan yang disebut ’Henamo Grunter’. Diberi nama demikian karena makhluk tersebut mengeluarkan suara mendengkur dari kantung udara saat berenang," kata Steve Greenwood, produser serial Lost Land of the Volcano. Adapun katak bertaring adalah satu-satunya dari 16 katak baru yang ditemukan.

Masuk ke pedalaman menuju tempat penemuan hewan-hewan tadi terbilang sulit. Tim tersebut menghabiskan waktu beberapa pekan untuk mendaki puncak setinggi 2.800 meter dengan bantuan pencari jejak lokal. Namun, begitu sampai di sana, sangat mudah untuk menemukan makhluk-makhluk tadi.

Anjing pengisap darah,fakta atau fiktif ?

Suatu kali sebuah jaringan televisi mengangkat laporan tentang pelintas batas gelap Meksiko-Amerika Serikat. Betapa para imigran gelap diancam bukan saja oleh polisi AS, melainkan juga oleh makhluk ”mitos” chupacabra.

Mereka yang diturunkan di Gurun Sonora, di perbatasan Meksiko-Amerika Serikat—yang luasnya sekitar 300.000 kilometer persegi serta dikenal tandus dan sangat panas itu—akhirnya meninggal dengan dua lubang di leher mereka. Sang anak tetap hidup karena bersembunyi di sebuah lubang pohon.

Korban diduga dibunuh hewan chupacabra. Hewan itu telah melegenda di sejumlah negara. Dari Puerto Riko di Amerika Selatan hingga Texas, dan Amerika Serikat. Sejumlah pemberitaan menyebut, chupacabra juga ada di Filipina.

Sosok chupacabra identik dengan kasus-kasus kematian ternak atau imigran gelap, dengan luka gigitan pada leher; darah korban habis diisap.

Istilah ”chupacabra” berasal dari bahasa Spanyol, ”chupar” berarti mengisap dan ”cabra” berarti kambing, karena sebagian besar ternak korban adalah kambing. Dalam bahasa inggris, artinya goat sucker.

Pertama kali istilah chupacabra atau El Chupacabra (bahasa Spanyol) dipakai pada dua harian di Puerto Riko, tahun 1992. Keduanya melaporkan kasus kematian massal ternak, mulai dari burung, kuda, dan yang terbanyak: kambing.

Setelah itu kasus sejenis banyak dilaporkan terjadi di Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Cile, Kolombia, Peru, Brasil, dan AS. Sejak itu chupacabra tetap misterius: dibicarakan banyak komunitas, tetapi tak ada satu kesimpulan pun.

Bukan menjadi jelas, sosok misterius itu justru menjadi sasaran mode kalangan urban. Kaus dan topi bisbol bergambar rekaan chupacabra laris manis di kalangan komunitas hispanik dan Amerika.

Sosoknya disebut mirip coyote, rubah berambut lebat, tetapi ada juga yang menyebutnya seperti kanguru karena, katanya, bisa melompat tinggi.

Sejumlah seniman menggambarkan sosok chupacabra mirip gargoyle, makhluk bersayap dengan wajah menyeringai dengan gigi tajam siap menerkam.

Faktanya, setidaknya ada tiga ”sosok” gambaran chupacabra. Pertama dan yang umum: sosoknya berkulit keras hijau keabu-abuan dengan kaki belakang lebih panjang dari sepasang kaki depan. Bertaring besar dengan moncong seperti anjing. Bisa berdiri dan melompat seperti kanguru dan berbau belerang. Yang kedua, mirip dengan gambaran pertama, tetapi rambut kepalanya sedikit. Ketiga, sosoknya bak anjing liar, kepala sedikit berambut, soal rambut, tanpa gigi taring besar atau cakar.

Perjumpaan di Texas

Pada September 2009 CNN menurunkan laporan temuan bangkai binatang menyerupai coyote, milik seorang pemilik sekolah pembuat binatang awetan Blanco, di Texas. Si pemilik yang bernama Jerry Ayer mengaku mendapat hewan seberat 60 kilogram itu dari bekas muridnya, Lynn Butler. Hewan itu mati setelah memakan racun tikus di gudang.

Hewan itu bermoncong seperti anjing, berkulit keras tanpa bulu dengan kurap parah pada tubuhnya. Menurut Lynn, seperti dikutip Telegraph.co.uk, sejumlah ahli yang meneliti menduga itu adalah chupacabra.

Telepon Jerry terus berbunyi menanyakan hewan itu. Sebagian besar menduga itu chupacabra. ”Saya tidak tahu apa ini... saya tak tahu kalau saya punya binatang aneh,” kata Jerry yang kewalahan dengan berbagai permintaan wawancara.

Segera saja media lokal, nasional, bahkan internasional, mengutip apa yang ia sebut sebagai ”coyote cacat genetik” itu. Jerry sendiri tidak percaya akan adanya chupacabra.

Universitas Texas A&M telah mengambil contoh jaringan dari tubuh hewan itu untuk mengidentifikasi. Begitu pula sejumlah universitas lain.

Sebelumnya, CNN menayangkan video berdurasi 1 menit 36 detik yang direkam dari perangkat video mobil Deputi Sherif Dewitt County, Texas, yang dikemudikan Brandon Riedel, 8 Agustus 2008.

Pada rekaman itu tampak sosok menyerupai anjing berwarna hitam, bermoncong, dengan kuping berdiri, lari di jalanan berkerikil. Dua kaki belakangnya sedikit lebih panjang dari sepasang kaki depan.

Sejumlah pihak menduga binatang itu sama spesiesnya dengan coyote—termasuk atasan Brandon, Sherif Jode Zavesky.

Perjumpaan itu bukanlah yang pertama di Cureo, Texas. Pada tahun 2007 seorang pengusaha peternakan menemukan hewan mati yang ia duga chupacabra. Hasil tes DNA-nya menunjukkan, DNA-nya mirip coyote, tetapi tidak identik.

Pekerjaan rumah

Di tengah keyakinan keberadaan chupacabra, banyak yang menganggapnya sebagai mitos. Chupacabra disejajarkan dengan legenda manusia tinggi besar Yeti, ”Big Foot”, atau Nessie—monster Danau Loch Ness, Skotlandia.

Sejumlah kesaksian perjumpaan langsung atau rekaman video dinilai belum cukup. Nada minor menyebut chupacabra khayalan atau imajinasi, atau bentuk dari ”histeria massa”.

Seorang ahli patologi di Universitas UNAN, Leon, di Nikaragua menyimpulkan, hewan itu hanya seekor anjing dengan wujud ”tak biasa”. Penampilannya mencolok dengan morfologi (bentuk) amat berbeda dengan keturunan anjing liar biasa. Disebutkan, chupacabra memiliki karakteristik yang amat aneh.

Sebagian laporan mengklaim bahwa mata merah chupacabra mampu menghipnotis dan melumpuhkan korbannya—binatang yang menjadi mangsanya tersihir—sehingga diam saja ketika diisap darahnya. Agak berbeda dengan para pemangsa lainnya, chupacabra mengisap habis darah korbannya atau organ dalam mereka.

Di kalangan penduduk asli hutan hujan tropis Amerika Selatan berkembang kisah mistis ”manusia nyamuk”. ”Manusia nyamuk” ini mengisap darah hewan-hewan dengan hidung panjangnya.

Sejumlah orang yakin, chupacabra sebenarnya sama dengan ”manusia nyamuk”. Yang pasti, chupacabra masih menjadi ”pekerjaan rumah” bagi para ilmuwan.

Isu Kiamat 2012 Hanya Isapan Jempol...,sains menjawab...

Film 2012 yang ditayangkan di bioskop menyita perhatian publik di tanah air. Meskipun larangan menonton muncul dari Majelis Ulama Indonesia di berbagai daerah, antrean panjang calon penonton justru kian panjang.

Publik semakin penasaran, sementara di lain pihak MUI khawatir film ini bisa mengguncang keyakinan iman penonton. Titik kontroversi dari film Hollywood ini tidak lain adalah adegan kiamat yang menjadi pesan cerita film ini.

Padahal, jika dikaitkan dengan kajian sains, film ini tidak lain berangkat dari isapan jempol belaka. Ide kiamat di film ini berangkat dari ramalan Suku Maya bahwa pada 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat di bumi.

Avivah Yamani dari Langit Selatan menepis ramalan ini. Ia mengatakan, prediksi kiamat bangsa Maya pada 21-12-2012 tidak lain karena di tanggal itu adalah akhir dari siklus kalender. Atau, dengan kata lain kehabisan angka. Sebab, penanggalan Maya berlandaskan sistem bi-desimal (bilangan 20).

Kejanggalan lain adalah mengenai bergesernya kerak dan lempeng bumi secara ekstrim akibat pengaruh badai Matahari seperti yang digambarkan di film itu. Di 2012 digambarkan bahwa lidah Matahari dapat menghasilkan neutrinos, yaitu semacam gelombang microwave yang dapat memanaskan suhu inti bumi.

Padahal, seperti yang diungkapkan Dhani Herdiwijaya, ahli Fisika Matahari dari Institut Teknologi Bandung, lidah Matahari adalah fenomena umum yang terjadi sepanjang siklus keaktifan Matahari selama 11 tahun. Aktifnya Matahari ini ditandai dengan kemunculan bintik hitam di permukaan.

Saat bintik hitam muncul, di perut Matahari terjadi rotasi aliran massa yang dapat mempengaruhi gaya medan magnetnya. Pada puncak aktivitasnya, medan magnet ini berpusar hingga menembus ke lapisan fotosfer.

Temperaturnya 4.000 4.500 derajat Kelvin, sangat kontras dengan suhu di sekelilingnya sebesar 5.800 derajat Kelvin. Aktivitas medan magnetik yang kuat di bintik matahari ini dapat memanaskan lapisan kromosfer Matahari dan menimbulkan flare (ledakan cahaya) dan Corona Mass Injection (CME).

Aktivitas Flare dan CME yang tinggi bisa menimbulkan badai antariksa. Partikel-partikel terlontar yang sampai ke bumi berdampak signifikan pada iklim di Bumi dan dapat juga menimbulkan badai magnetik yang bisa menganggu komunikasi radio.

Pendinginan global

Yang jadi persoalan, ucapnya, saat ini tengah terjadi kecenderungan penurunan aktivitas Matahari. Tingkat radiasi medan magnetik Matahari terus turun. Kini berada di titik minimal. Dalam beberapa tahun terakhir, bintik matahari juga sangat jarang terbentuk.

Untuk itu, ia merasa tidak yakin jika di 2012 bakal terjadi badai Matahari ekstrim seperti yang dispekulasikan masyarakat. Yang orang-orang tahu saat ini, Bumi tengah terjadi pemanasan global. "Padahal, sebetulnya, kita juga tengah menghadapi kemungkinan kondisi global cooling," ujar Dhani kemudian.

Jadi, jika pun terjadi kiamat, itu bisa jadi karena kita tidak dapat menggunakan peralatan telepon, televisi, dan jaringan komunikasi, secara sementara akibat pengaruh serangan gelombang elektromagnetik dari badai Matahari. Itu pun jika terjadi...

Situs Web Indonesia Lebih Berbahaya dari Malaysia

Situs-situs web yang berdomain di Indonesia (.id) bukan yang paling aman di kawasan Asia Tenggara. Domain .id ternyata lebih berbahaya dibandingkan domain dari Malaysia (.my).

Demikian hasil riset terbaru yang dilakukan McAfee bertajukMapping the Mal Web. Dalam laporan tersebut, domain Indonesia secara umum berada di peringkat ke-56 dunia. Tingkat risiko serangan malware terhadap situs-situs web .id sekitar 0,6 persen. Sementara itu, situs-situs web Malaysia ada di peringkat ke-80 dengan tingkat risiko serangan 0,3 persen.

"Sebagian besar web relatif aman untuk dikunjungi, tetapi beberapa di antaranya mengandung risiko, apakah yang datang dalam bentuk yang relatif ringan seperti pop up, atau sesuatu yang lebih berbahaya, seperti malware yang memberikan akses kepada hacker untuk "melihat" segala sesuatu yang Anda ketik," demikian McAfee.

Dari 7 negara Asia Tenggara yang diteliti, Filipina berada di urutan teratas. Mereka bahkan menembus Top 10 dunia karena ada di urutan ke-6. Tingkat risiko domain situs Filipina mencapai 13,1 persen. Setelah Filipina, menyusul Singapura, Laos, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia.

Berikut daftar domain web paling berbahaya di Asia Tenggara:
1. Filipina (.ph) - 13,1 persen.
2. Singapura (.sg) - 4,6 persen.
3. Laos (.la) - 1,6 persen.
4. Thailand (.th) - 1,1 persen.
5. Vietnam (.vn) - 0,9 persen
6. Indonesia (.id) - 0,6 persen.
7. Malaysia (.my) - 0,3 persen.

Perkara Kentut Berujung di Pengadilan

Cirebon: Dua warga rumah susun di sekitar Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, saling melaporkan ke pihak berwajib dan perkaranya berujung di pengadilan. Pemicunya sangat sepele; soal buang angin atau kentut.

Perselisihan dua tetangga rusun, yaitu OB dan HS terjadi pada 27 Juli lalu. Saat itu, OB dengan sengaja keluar dari kamar rumah susun (rusun) hanya untuk buang angin. Rupanya, tidak jauh dari tempat OB buang angin tersebut, ada HS sedang duduk santai.

"Saya tidak enak kalo buang angin di dalam kamar, jadi saya keluar. Mungkin HS yang sedang duduk sekitar 12 meter dari saya tidak terima, ia malah membentak saya," kata OB dalam persidangan, Rabu (3/12).

Tidak hanya membentak, lanjut OB, HS kemudian mencengkram kerah bajunya dan mendekap lehernya hingga tercekik. Diperlakukan seperti itu, OB pun melakukan perlawanan dengan berusaha lepas dari cengkraman dan menggigit tangan tetangganya tersebut.

"Waktu itu, istri HS, Yurmina Samosir, ikut membela suaminya dengan menggigit tangan saya," lanjutnya.

Tidak terima atas perlakuan suami-istri tersebut, OB pun kemudian melaporkan masalah tersebut ke kepolisian.

Sementara itu, Yurmina dalam keterangannya menceritakan setelah OB buang angin dan ditegur oleh suaminya, OB malah bersikap lancang dengan berkata seenaknya. "Saat ditegur, ia malah balik marah dengan berkata 'biarin, ini kentut juga kentut saya. Apa urusan kamu'. Tentu saja kami marah dengan sikapnya itu," kata Yurmina.

Sidang kasus tersebut dipimpin hakim Setiadi. Ia bahkan sempat menawarkan agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan cara berdamai mengingat kasusnya sepele.

Setiadi meminta HS sebagai terdakwa dalam kasus tersebut meminta maaf kepada OB. Begitu pula sebaliknya. Namun HS keberatan karena beranggapan dirinya telah menjadi korban penganiayaan dan kasusnya harus dilanjutkan. (Ant/DSY)

Pusat Hiburan M City Terbakar, Lima Tewas

Pusat hiburan M City kawasan Simpang Petisah Medan, Jumat (4/12) malam sekitar pukul 20.00 WIB terbakar, diperkirakan lima orang tewas dan beberapa pengunjung dilaporkan kritis.

Berdasarkan laporan, belum ada keterangan resmi dari peristiwa kebakaran tersebut yang diduga terjadi pada bagian lantai 3 atau ruangan karaoke.

Petugas pertolongan nampak membawa sejumlah kantong yang diduga berisi korban yang sudah tewas, sementara petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api. Asap tebal terlihat mengepul dari lantai 3.
 

Blog Template by YummyLolly.com - Photoshop Brushes Obsidian Dawn